Sejak pukuk 07.00 pagi halaman basecamp Guru Rantau Culamega yang
berlokasi di Kampung Curugtelu Desa Bojongsari Kecamatan Culamega penuh sesak
dijejali masyarakat sekitar serta tamu undangan yang terdiri dari aparatur
pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, serta alim ulama yang berada di
wilayah Culamega dan sekitarnya. Saung bambu serta beberapa kursi bambu yang
disediakan oleh panitia tak cukup untuk menampung peserta kegiatan, hal ini
membuat sebagian besar dari mereka harus rela duduk berdesakan lesehan di atas tanah dengan beralaskan
tikar. Wahyu Kamal sebagai salah seorang
pentolan Komunitas Guru Rantau Culamega yang bertindak sebagai pembawa acara
melaui pengeras suara mewartakan bahwa acara launching TBM Pustaka Culamega akan segera dimulai dengan ditandai penampilan
beberapa kreasi seni oleh anggota TBM Pustaka Culamega. Pada kesempatan ini
penampilan musik rebana serta pemutaran video dokumenter semakin menyedot
perhatian peserta kegiatan launching TBM Pustaka Culamega. Sebenarnya kelahiran
TBM Pustaka Culamega adalah produk lanjutan yang dibidani Komunitas Guru Rantau,
setelah lahirnya GR FM sebagai radio komunitas yang mengudara dengan
konten-konten acara yang didominasi oleh materi pendidikan. Hal ini terungkap pada sambutan Dadang
Suparman selaku Ketua Komunitas Guru Rantau Culamega yang menjelaskan
keberadaan Pustaka Culamega dan GR FM sebagai upaya kelompoknya yang
bekerjasama dengan masyarakat sekitar guna menyediakan pendidikan non formasl. Lebih
lanjuta Dadang mengatakan bahwa kelahiran TBM Pustaka Culamega adalah salah
satu usaha untuk menciptakan masyarakat literat di wilayah Culamega secara
khusus, umumnya di Tasikmalaya bagian selatan.
kegiatan ini diisi juga dengan santunan terhadap yatim piatu
bagi anak-anak yang tersebar di Desa Bojongsari. Program hasil kerjasama
Komunitas Guru Rantau Culamega dengan UPK Kecamatan Culamega rencananya akan
dilakukan secara berkesinambungan. “Santunan ini hanya salahsatu pelecut bagi
kita semua, untuk senantiasa peduli terhadap orang-orang sekitar, ini sebagai
usaha kami untuk membaca lingkungan” cetus Iwan selaku Ketua UPK Kecamatan
Culamega selepas menyerahkan dana santunan secara simbolis kepada beberapa
orang anak.
Acara puncak launching TBM Pustaka Culamega diisi dengan
kegiatan diskusi pentingnya literasi dengan pemateri Asep Dudung, S.Pd., selaku
penilik PNF UPTD Pendidikan Kecamatan Culamega, Agung Ilham Ssetiadi selaku
pegiat media Tasikmalaya Selatan, serta Drs. E Mawardi Yazid selaku Camat
Culamega. Pada sesi ini, Opik salahseorang pengurus Komunitas Guru Rantau
Culamega yang bertugas selaku moderator mencoba menggiring wacana mengenai
rencana para pemateri guna membantu tumbuh kembangnya kegiatan literasi di
Kecamatan Culamega. Dalam hal ini, Camat Culamega mengatakan siap mengajukan
permohonan bantuan buku kepada pihak perpustakaan daerah kabupaten Tasikmalaya,
sedangkan pihak penilik PNF menyatakan kesiapannya membantu terbitnya izin
operasional. Dalam sesi yang sama Agung Ilham Setiadi selaku pegiat media mendorong
seluruh komponen masyarakat untuk membantu berjalannya program pustaka
Culamega, selain itu ia mengatakan bahwa ia akan mencoba menghubungi
pihak-pihak tertentu guna turunnya bantuan buku. Diakhir sesi diskusi Camat
Culamega juga menghimbau masyarakat untuk senantiasa memanfaatkan seluruh
potensi yang ada di daerahnya, salah satunya yaitu memanfaatkan pekarangan
rumah untuk digunakan lahan bercocok tanam. “Mari kita membaca teks sebagaimana
perintah Alloh, SWT., serta membaca potensi lingkungan salah satunya
lahan-lahan pekarangan untuk dimanfaatkan sedemikian rupa” Sebelum acara
diskusi berakhir salah seorang pemateri yaitu Agung Ilham Setiadi atau yang
lebih dikenal dengan panggilan Kang AIS menyedekahkan buku “Antara Lebak Siuh
dan Ciusurupan, Mengenang Gubernur Sewaka di Pengungsian” yang telah ia tulis
selama 10 tahun kepada Asep Nono selaku ketua pengelola TBM Pustaka Culamega.
Penulis:
Nero Taopik Abdillah
0 komentar:
Posting Komentar