GURURANTAU
GURURANTAU

KREASI MEMBUAT TOPENG DARI KERTAS KORAN BEKAS

Kegiatan pembelajaran di SD Cibatear kelas 5

GURURANTAU

AKSI SDN 2 CIKUYA

Opik, M.Pd (Pembina Aksi/Guru SDN 2 Cikuya)

GURURANTAU

Teknik Untuk Memicu Siswa Sekolah Dasar Kelas V Gemar Membaca Buku Pelajaran

Haturan Wilujeng Sumping Ka Sadayana di Situs Guru Rantau Pustaka Culamega

GURURANTAU

PUISI: MELINTASI TASIK SELATAN

Karya: Opik, M.Pd.

Rabu, 27 November 2013

AKSI SDN 2 Cikuya


Oleh: 
Opik, M.Pd (Pembina Aksi/Guru SDN 2 Cikuya)
Reynold Bean seorang ahli pendidikan anak mengungkapkan bahwa kreativitas adalah proses yang mengungkapkan sifat dasar anak lewat produknya yang imajinatif, memperlihatkan sesuatu mengenai siapa dirinya. Dalam hal ini, lahirnya kreativitas pada diri anak tentunya harus dijembatani oleh orang dewasa. Salah satu pihak yang bertanggung jawab terhadap kelahiran demi kelahiran kreativitas anak tertumpu pada pihak sekolah, dengan guru di dalamnya. Oleh sebab itu maka guru harus melakukan kreasi lingkungan yang dapat mengarahkan lahirnya kreativitas anak. Menjembatani anak untuk melahirkan sebuah kreativitas tentunya bukan perkara yang mudah. Perlu seribu satu usaha bahkan lebih untuk terus memicu siswa agar mampu melahirkan kreativitas demi kreativitas. Tentu hal ini tidak hanya bisa dilakukan pada suasana pembelajaran di dalam kelas.

Pemikiran di atas pada perkembangannya membuahkan kegelisahan untuk mencari alternatif ruang-ruang kreativitas bagi siswa di sekolah tempat saya mengajar. Hal ini kemudian mendorong saya sebagai salahseorang guru di SDN 2 Cikuya Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya memutar otak untuk menyediakan fasilitas tersebut. Pada akhirnya terbitlah sebuah ide untuk membuat organisasi ekstakurikuler yang kemudian diberi nama AKSI (Area Kreativitas Siswa) SDN 2 Cikuya. Ide ini kemudian saya gelindingkan pada forum diskusi dengan rekan-rekan guru dan kepala sekolah. Persetujuan pun kemudian saya dapatkan. Rekan-rekan guru dan kepala sekolah memberi dukungan untuk kelahiran AKSI.


Sebagai langkah awal untuk menyalurka kreativitas AKSI, dalam hal ini kemudian dibuatlah sebuah majalah dinding dengan nama Mading Aksi. Majalah dinding pada hakekatnya merupakan miniatur sebuah koran dari segi perwajahan dan isinya. Oleh karena itu melalui bimbingan guru, anggota AKSI berusaha mengemas Mading sedemikian rupa, menyerupai halaman depan koran. Selain untuk menampung kreativitas siswa dalam bentuk tulisan dan gambar, atau kombinasi dari keduanya, pembuatan Mading Aksi ini betujuan untuk meningkatkan minat baca siswa. Setidaknya, untuk edisi pertama, terlihat sebuah gairah dari seluruh anggota AKSI baik untuk mengisi atau pun membaca isi majalah dinding.



Selasa, 26 November 2013

Formulir Karya Tulis