GURURANTAU
GURURANTAU

KREASI MEMBUAT TOPENG DARI KERTAS KORAN BEKAS

Kegiatan pembelajaran di SD Cibatear kelas 5

GURURANTAU

AKSI SDN 2 CIKUYA

Opik, M.Pd (Pembina Aksi/Guru SDN 2 Cikuya)

GURURANTAU

Teknik Untuk Memicu Siswa Sekolah Dasar Kelas V Gemar Membaca Buku Pelajaran

Haturan Wilujeng Sumping Ka Sadayana di Situs Guru Rantau Pustaka Culamega

GURURANTAU

PUISI: MELINTASI TASIK SELATAN

Karya: Opik, M.Pd.

Kamis, 05 Desember 2013

SAJAK SUNDA : DOA BUDAK DI BOJONG SOANG JEUNG RANCA MANYAR (YOUS HAMDAN)


Dibacakeun kuu Muhammad Ridwan (Siswa Kelas V SDN Cibatear)


 
DOA BUDAK DI BOJONGSOANG JEUNG RANCAMANYAR 
 KARYA : YOUS HAMDAN 

 GUSTI, KINTUNKEUN PARAHU NABI NUH ANU TARA KALEBUH GEUSAN ABDI NGAMBAH CAAH ANU CUNDUK UNGGAL USUM CITARUM BABALONGKENGAN KASELEK, CAI NU MUDAL TI SAWAH-SAWAH, TI KULAH-KULAH NU DI ANDIH PARUMAHAN SARENG PABRIK KINTUNKEUN PARAHU NABI NUH, GUSTI ANU TARA KALEBUH TEU SIGA SINTUNG DI CEMBUL APAN, TAYA LAHAN GEUSAN NGALEGAAN CITARUM ANGOT MUN NGAHAGAL CITARUM ANYAR APAN CITARUM SANES JALAN NU TIASA DIBUKA DIMANA-MANA SANAOS KEDAH NGAGUSUR LEMBUR KINTUNKEUN PARAHU NABI NUH, GUSTI BATAN ANJEUN MENDET HUJAN DI LANGIT

Rabu, 27 November 2013

AKSI SDN 2 Cikuya


Oleh: 
Opik, M.Pd (Pembina Aksi/Guru SDN 2 Cikuya)
Reynold Bean seorang ahli pendidikan anak mengungkapkan bahwa kreativitas adalah proses yang mengungkapkan sifat dasar anak lewat produknya yang imajinatif, memperlihatkan sesuatu mengenai siapa dirinya. Dalam hal ini, lahirnya kreativitas pada diri anak tentunya harus dijembatani oleh orang dewasa. Salah satu pihak yang bertanggung jawab terhadap kelahiran demi kelahiran kreativitas anak tertumpu pada pihak sekolah, dengan guru di dalamnya. Oleh sebab itu maka guru harus melakukan kreasi lingkungan yang dapat mengarahkan lahirnya kreativitas anak. Menjembatani anak untuk melahirkan sebuah kreativitas tentunya bukan perkara yang mudah. Perlu seribu satu usaha bahkan lebih untuk terus memicu siswa agar mampu melahirkan kreativitas demi kreativitas. Tentu hal ini tidak hanya bisa dilakukan pada suasana pembelajaran di dalam kelas.

Pemikiran di atas pada perkembangannya membuahkan kegelisahan untuk mencari alternatif ruang-ruang kreativitas bagi siswa di sekolah tempat saya mengajar. Hal ini kemudian mendorong saya sebagai salahseorang guru di SDN 2 Cikuya Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya memutar otak untuk menyediakan fasilitas tersebut. Pada akhirnya terbitlah sebuah ide untuk membuat organisasi ekstakurikuler yang kemudian diberi nama AKSI (Area Kreativitas Siswa) SDN 2 Cikuya. Ide ini kemudian saya gelindingkan pada forum diskusi dengan rekan-rekan guru dan kepala sekolah. Persetujuan pun kemudian saya dapatkan. Rekan-rekan guru dan kepala sekolah memberi dukungan untuk kelahiran AKSI.


Sebagai langkah awal untuk menyalurka kreativitas AKSI, dalam hal ini kemudian dibuatlah sebuah majalah dinding dengan nama Mading Aksi. Majalah dinding pada hakekatnya merupakan miniatur sebuah koran dari segi perwajahan dan isinya. Oleh karena itu melalui bimbingan guru, anggota AKSI berusaha mengemas Mading sedemikian rupa, menyerupai halaman depan koran. Selain untuk menampung kreativitas siswa dalam bentuk tulisan dan gambar, atau kombinasi dari keduanya, pembuatan Mading Aksi ini betujuan untuk meningkatkan minat baca siswa. Setidaknya, untuk edisi pertama, terlihat sebuah gairah dari seluruh anggota AKSI baik untuk mengisi atau pun membaca isi majalah dinding.



Selasa, 26 November 2013

Formulir Karya Tulis

Rabu, 20 November 2013

Acara Musik Motivasi




SAMBUT PAGI DENGAN SEMANGAAAATTTTTTT
Setiap pagi mulai pukul 06.00 di GURU RANTAU RADIO

MELINTASI TASIK SELATAN

Karya : Opik, M.Pd. 

Jika kau melintasi Tasik Selatan
kau akan tahu, jalanan yang kembar dengan sungai
laut tanpa pantai dan pasir sebagai muasal maut
asal kau tahu, siapapun yang melintasi tubir laut
tak perlu membawa telepon genggam
dengan kamera, apalagi bercahaya
sebab angin akan mengugurkan daun ketapang
meniadakan lambai nyiur
mungkin juga kau


2012-2013

KREASI MEMBUAT TOPENG DARI KERTAS KORAN BEKAS

Oleh. Wahyu Kamal, S.Pd. 


Teringat kenangan masa lalu, tatkala masih duduk di bangku sekolah dasar dulu, aku sering menangis karena ditakut-takuti oleh teman yang usianya lebih tua memakai topeng seram dengan muka raksasa...., tetapi seiring berjalannya waktu, rasa takut itu hilang dan timbul rasa penasaran ingin membuat topeng seperti yang yang teman-temanku buat, yaaa pada akhirnya bisa juga membuat topeng meskipun masih jauh dari sempuna. dan setelah itu,yaa jadi deh,  giliran aku yang menakuti adik-adik kelasku sampai menangiss bahkan ada yang sampai ngompolll haha......... terutama anak-anak cewek... haha... 

Sekarang.... aku coba mengajarkan cara membuat topeng itu kepada anak-anak di kelas, karena aku pikir kegiatan membuat topeng ini sangat menyenangkan, dan menginspirasi anak untuk berkarya. tapi sssstttt... pengalamanku dulu itu diRAHASIAKAN, berbahaya kalau mereka tahu dahulu gurunya penakut dan nakal haha.... 

Langsung saja ke TKP 
  1. alat-alat dan bahan
  • Tanah liat (secukupnya) 
  • Kertas Koran (secukupnya)
  • Tepung Tapioka/Aci (secukupnya)
  • Cat Minyak (secukupnya)
  • Kuas 
  • Gunting  
  1. Cara Pembuatan
  •  Bentuklah tanah liat sesuai bentuk wajah yang anda/anak inginkan, baiknya biarkan anak berimajinasi tentang wajah yang paling seram yang bisa ia bayangkan
  • di tempat terpisah  anak-anak yang lain memasak tepung tapioka, sampai mengental dan warnanya menjadi transparan tetapi jangan terlalu kental. lalu biarkan sampai bubur tapioka itu dingin. 
  • Sebagian anak lagi kita tugaskan merobek-robek kertas koran sampai ukuran kira-kira 3x3 cm. 
  • kegiatan selanjutnya, menempelkan sobekan kertas itu ke cetakan wajah menggunakan bubur tapioka sebagai lemnya. usahakan ditempel secara merata sampai ketebalan lebih dari tiga lapis. 
  • tahap selanjutnya adalah menjemurnya sampai kertas bagian luarnya kering dan mengeras sehingga dapat di buka dari cetakannya (penjemuran kira-kira 4 jam dibawah terik matahari)
  • Setelah di buka dari cetakannya, topeng dibalik dan dijemur bagian sisi dalamnya yang masih basah sampai sumua bagian topeng mengeras dan kering. 
  • Potong kertas yang tidak rapi di sepanjang sisi-sisi topeng dan tempel kertas kembali bagian tengah topeng apabila ada kertas yang melekat atau bagian topeng yang terlalu tipis, lalu jemur kembali. 
  • Untuk tahap selanjutnya adalah tahap pengecatan, kemudian dijemur kembali sampai kering.






 Kegiatan selanjutnya adalah menyantap nasi liwet bersama anak-anak. Sungguh kegiatan yang sangat menyenangkan......................

Demikian cara membuat topeng dari kertas koran bekas, semoga bermanfaat 

Jumat, 15 November 2013

Teknik Untuk Memicu Siswa Sekolah Dasar Kelas V Gemar Membaca Buku Pelajaran

Oleh Dadang Suparman, S.Pd. 
1. Pendahuluan
Dalam kegiatan keseharian di sekolah dasar, jarang sekali siswa meluangkan waktu ketika istirahat untuk membaca buku. Padahal, waktu istirahat yang disediakan oleh guru cukup lama, sekitar 30 menit. Hal ini terjadi dikarenakan belum ada teknik pengkondisian (pembiasaan) oleh guru kelasnya, terutama kegiatan membaca buku pelajaran, Koran, majalah dll. Mereka hanya bermain-main dengan teman-temannya. Permainan yang biasa mereka lakukan diantaranya, kejar-kejaran, bercakap-cakap, jajan, dan kegiatan lain yang jauh dari kegiatan membaca buku.
Waktu istirahat 30 menit itu cukup lama, alangkah baiknya jika dimanfaatkan untuk memberi keleluasaan kepada siswa mencurahkan pikiran, perasaan dan kemauannya. Kegiatan bermain bagi siswa merupakan salah satu kegiatan yang dapat mencurahkan segala sesuatu yang ada di benaknya. Kalau diamati, mereka sangat asyik dengan kegiatan yang dilakukannya.
Untuk itu, perlu suatu upaya guru untuk mengkondisikan siswa membagi waktu istirahatnya dengan kegiatan yang dapat mengaktifkan fikiran, perasaan dan kemauannya.
Dengan demikian, teknik untuk memicu siswa gemar membaca buku pelajaran khususnya perlu diupayakan oleh guru.

2. Membaca Simbol Huruf Dengan Kecepatan Membaca 125 kata/menit
Untuk membiasakan siswa gemar dalam membaca buku pelajaran, perlu adanya upaya guru untuk mengkondisikan siswa dalam pemanfaatan waktu istirahat seefektif mungkin. Adapun teknik dalam mengkondisikan siswa membaca buku pelajaran adalah sebagai berikut :
- Sediakan waktu kira-kira 70 detik/siswa
- Sediakan juga teks cerita menarik bagi siswa sebanyak 200 kata dan berilah nomor pada setiap kata
- Pangggil siswa satu per satu ke depan kelas untuk membaca
- Sediakan pengukur kecepatan waktu, stopwatch/jam tangan guru.
- Berilah aba-aba kepada siswa untuk mulai membaca
- Ukurlah kecepatan membaca siswa
- Setelah sampai 1 menit beri komando kepada siswa untuk berhenti membaca teks
- Setelah siswa selesai membaca, lihatlah nomor pada kata yang telah disediakan.
- Tunjukkan kepada siswa, bahwa mereka baru mampu untuk membaca sampai nomor tertentu.
- Berikan motivasi kepada siswa untuk lebih semangat membaca buku, Koran, majalah dll.
Langkah-langkah di atas perlu waktu sekitar 2 jam pelajaran bagi 22 siswa. Untuk jumlah siswa yang jumlahnya berbeda, maka waktunya berbeda pula.

3. Kesimpulan
Motivasi diri, intelegensi guru dapat menciptakan suatu teknik untuk mengkondisikan siswa dalam megefektifkan dan menefesienkan waktu tertentu.  Salah satunya adalah teknik membaca symbol huruf 125 kata/menit dapat  membiasakan siswa untuk gemar membaca buku pelajaran.

Lirik Lagu Sapu Nyere Pegat Simpay


Sapu Nyere Pegat Simpay


Ririungan urang karumpul
Meungpeung deukeut hayu urang sosonoan
Macangkrama bari ngawadul
Urang silih tempas silih aledan

Moal lila jeung babaturan
Hiji wanci anu geus ditangtukeun
Bakal pisah bakal pajauh
Bakal mopohokeun katineung urang

Sapu nyere pegat simpai, bakal kasorang
Takdir ti gusti hyang widi, pasti kalakon
Urang rek papisah, urang rek pajauh
Meungpeung deukut, hayu urang sosonoan



Kamis, 14 November 2013

bubuka


Assalamualaikumm